Di hamparan gurun yang seragam, jangan lagi menjadi butiran pasir.
Sekalipun nyaman kau di tengah impitan sesamamu,
takkan ada yang tau jika kau menghilang..

Di gurun yg serba serupa, untuk apalagi menjadi kaktus?
Sekalipun hijau warnamu, kau tersebar di mana-mana.
Tak ada yang menangis rindu jika kau mati layu..

Di lanskap gurun yang mahaluas, lebih baik tidak menjadi oase.
Sekalipun rasanya kau sendiri,
burung yang tinggi akan melihat kembaranmu di sana sini..

Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju yang abadi.
Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu,
angin malam akan menggigil ketika melewatimu,
oase akan jengah, dan kaktus terperangah.
Semua butir pasir akan tau jika kau pergi, atau sekedar bergerak 2 inchi..

Setiap senti gurun akan terinspirasi karna kau berani beku dalam neraka,
kau berani putih meski sendiri,
karna kau...
berbeda.

a prose by Dee in a book entitled Filosofi Kopi