Akulah Dia (Pemimpi)
07.29.00
Akulah Dia
(Pemimpi)
Oleh:
Thalita Jacinda
Berangkat dari keresahan yang belum
atau mungkin tidak akan pernah selesai sama sekali. Dia belum paham benar
dengan keadaan dimana hati dan perasaan yang menggebu-gebu hampir di setiap waktu.
Dia tidak berhenti memikirkan hal-hal yang menjadi mimpinya selama ini. Namun
bukannya menyelesaikan mimpi satu persatu, malah menambah jutaan mimpi dan
ide sampai tak bangun-bangun. Ternyata, dunia menawarkan berpetak ladang ‘tuk menyemai
ide dan sebidang cakrawala ‘tuk melayangkan mimpi.
Perempuan tempramental ini, yang
dadanya sesak ingin meledak dan isi kepalanya digantungi gagasan-gagasan gila,
sedang belajar menjinakkan rasa bimbang, resah dan ingintahu yang mendalam serta
gejolak-gejolak lain yang membuncah. Rasa itu terus mendaki dan sampai pada puncaknya
saat peribadatan. Perasaan itu tak hentinya mengacaukan urusan ritualnya dengan
si empunya, namun membuatnya diingatkan kembali bahwa hanya pada si empunyalah
harapan-harapan itu patut dipanjatdoakan.
0 komentar