­

Kau Kawan

Panorama terindah Dari banyak tampak alam Kau paling menenangkan Kau paling dirindukan Kau pantai Kau kawan Pion-pion ...



Panorama terindah
Dari banyak tampak alam
Kau paling menenangkan
Kau paling dirindukan
Kau pantai
Kau kawan

Pion-pion tak terkalahkan
Diatas papan catur
Kau paling berwarna
Tapi tidak abu-abu
Kau lawan
Kau kawan

            Pada banyak tampak alam, nyatanya pantai paling menenangkan hatiku. Diatas milyaran butir pasir dan kerikil yang terbentang di sana-sini, sering aku tinggalkan jejak langkah bersama kawan-kawanku beriring canda tawa lepas tanpa beban. Kebahagiaan sulit ditahan saat itu. Suasana pantai mampu menghanyutkan apa saja yang ingin dilupakan bahkan yang selama ini terngiang-ngiang tak mampu hilang.
           Kawanku, yang senantiasa berada di tengah pahit dan manis kehidupan, jejak langkah kaki kita pernah terbenam bersama disana, diatas gundukan pasir basah itu. Kita pernah berlari bersama melawan ombak yang bekejaran. Ingat kau, kawan? Semoga saja tak satupun cerita itu mati dalam hati kita.
            Ingatanku pada masa-masa bahagia kita akhirnya jatuh pada hilangnya benaman langkah kaki yang tersapu ombak. Lalu kita berjalan lagi, lalu jejak-jejak itu tersapu lagi. Begitu seterusnya hingga aku tersadar bahwa cerita yang kusangka akan melekat abadi itu perlahan hilang diseret ombak. Tanpa ombak, mungkin kita tidak akan pernah melangkah maju, menciptakan jejak langkah baru dan mengitari bibir pantai. Cerita itu memudar, karena tak dijaga hingga tercecer kemana-mana. Ombak akan menyapu apa saja yang hendak ditinggalkan manusia di bibir pantai, meski sekedar kenangan. Tapi pantai tetaplah pantai, panorama terindah mahakarya Tuhan. Jatuh cinta pada pandangan pertama aku dibuatnya. Dan kau, kawan, juga panorama terindah yang telah kukenal lama dan menjadi bagian dari rindu yang tak pernah usai.
            Lalu kawan, aku pindahkan cerita kita diatas papan catur. Walau di dunia ini kita tak bermain-main dengan catur, tapi cukup berlaku sebagai catur di dunia yang lebih luas dari papan catur.
            Kawan, kau adalah pion tak terkalahkan diatas papan catur kehidupan ini. Kita cukup berbahagia hanya dengan berseragamkan pion bukan? Kita pernah satu warna, satu cerita, satu pikiran, satu kejayaan bahkan satu kekalahan. Walau kita juga pernah menjadi lawan diatas papan catur kita sendiri. Menjadi wasit sendiri. Kita pernah berbeda warna, beda cerita, lain pemikiran bahkan di ambang peperangan. Bersama kita hadapi itu tanpa ada kata menyerah. Kalian yang rela berkorban demi kemenangan satu sama lain, kemenangan kita, terimakasih telah menjadi bagian dari sejarah yang tak terlupakan. Kisah kasih persahabatan yang dibangun di dalam dan luar ruangan bersekat, akan aku rawat dalam memori sampai mati. Akan aku simpan kalian dalam kotak caturku, pionku. Sebelum kita terlalu jauh terpisah, sebelum jauh terseret arus kehidupan masing-masing. Sampai jumpa, kawanku.

You Might Also Like

0 komentar

Flickr Images